• Jelajahi

    Copyright © RADAR HUKUM
    Best Viral Premium Blogger Templates

    1O Nov

    Jurnalisme Spiritual : "Membangun Media Sebagai Proyek Peradaban Global"

    REDAKSI
    Rabu, 19 November 2025, November 19, 2025 WIB Last Updated 2025-11-19T22:34:08Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Oleh : Tuan M Yoserizal Saragih, M.I.Kom
    (Wakil Dekan III FIS UIN Sumut)

    بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

    "Berita bukan sekadar informasi; ia adalah sarana membangun kesadaran dan peradaban."

    Di tengah derasnya arus informasi digital yang terkadang menyesatkan, media memiliki peran strategis jauh lebih besar daripada sekadar menyampaikan fakta. Media adalah pembentuk karakter, laboratorium nilai, dan wahana membangun peradaban. Jurnalisme spiritual muncul sebagai paradigma revolusioner yang menempatkan integritas, empati, dan kesadaran transenden sebagai inti praktik jurnalistik. Wartawan bukan hanya pelapor; mereka menjadi praktisi universal yang menyalurkan kebenaran, keadilan, dan kepedulian, sambil mendorong refleksi diri dan transformasi sosial di setiap pembaca.

    Setiap berita yang disajikan bukan sekadar akurat, tetapi harus berdampak positif: menumbuhkan empati, kesadaran moral, dan kepedulian sosial. Liputan yang tulus dan mendalam menjadi medium pembelajaran, laboratorium etika, dan sarana transformasi diri serta masyarakat. Berita tidak berhenti pada batas geografis; jurnalisme spiritual membangun jembatan lintas budaya, memperkuat dialog antarbangsa, dan menanamkan nilai kemanusiaan universal sebagai fondasi peradaban global.

    Teknologi dan platform media harus berpihak pada kualitas konten yang mendidik dan inspiratif, bukan sekadar viral, sehingga setiap laporan menjadi katalisator kebijaksanaan, empati, dan kesadaran etis bagi jutaan pembaca di seluruh dunia. Jurnalisme spiritual memadukan kreativitas, refleksi moral, dan tanggung jawab sosial, menjadikan media bukan hanya alat informasi tetapi wahana konstruksi nilai, pembelajaran moral, dan aksi sosial nyata.

    Dengan prinsip ini, media dapat mencetak generasi pembaca yang reflektif, etis, dan produktif, memperkuat fondasi peradaban global yang beradab dan transformatif. Setiap kata, laporan, dan opini menjadi bagian dari proyek peradaban global, di mana informasi membangun dunia, bukan sekadar memberitakan dunia. Dalam konteks dunia yang saling terhubung, jurnalisme spiritual adalah misi: media menjadi instrumen perubahan, jembatan kemanusiaan, dan sumber inspirasi, menegaskan bahwa dunia yang lebih adil, bijaksana, dan harmonis bukan mimpi, tetapi tujuan nyata yang bisa diwujudkan melalui kekuatan kata, integritas wartawan, dan kesadaran universal.

    Surah An-Nahl [16]:90
    اللَّهُ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

    Artinya :
    "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, serta memberi kepada kaum kerabat; dan Dia melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran."

    صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم

    Dikutip dari :
    (www.bangsawan-nusantara.com)

    (red mms)




    Komentar

    Tampilkan

    Terkini