masukkan script iklan disini
radarhukum.site, Langkat, Sumatera Utara — Ketua PD Tunas Indonesia Raya (TIDAR) Sumatera Utara sekaligus Ketua Fraksi DPRD Kota Medan, Tia Ayu Anggraini, turun langsung ke lokasi terdampak banjir di Desa Bukit Mas, tepatnya Dusun Aras Napal Kanan dan Dusun Aras Napal Kiri, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat. Kedua dusun tersebut hingga kini masih berada dalam kondisi terisolir akibat banjir dan longsor.
Kegiatan kemanusiaan ini melibatkan TIDAR Sumatera Utara, Kesehatan Indonesia Raya (KESIRA) Sumatera Utara, serta PC TIDAR Kabupaten Langkat. Berdasarkan pendataan di lapangan, warga terdampak banjir di Dusun Aras Napal Kanan mencapai sekitar 65 kepala keluarga (KK), sementara di Dusun Aras Napal Kiri sekitar 68 KK.
Bantuan kemanusiaan diserahkan langsung oleh Ketua PD TIDAR Sumatera Utara kepada warga terdampak. Bantuan tersebut meliputi sembako, pakaian layak pakai, roti kering, makanan siap saji, obat-obatan, air minum, serta popok bagi balita dan lansia. Selain bantuan logistik, KESIRA Sumatera Utara juga memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis melalui tim dokter yang diturunkan ke lokasi, terutama bagi warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat bencana banjir.
Akses menuju Dusun Aras Napal Kanan dan Dusun Aras Napal Kiri hingga kini masih sangat terbatas. Jalur darat terputus akibat longsor sepanjang lebih dari dua kilometer sehingga memerlukan penanganan alat berat agar dapat kembali dilalui. Untuk sementara, satu-satunya akses menuju wilayah tersebut hanya dapat dilakukan melalui sampan atau perahu milik warga.
Selain kerusakan akses jalan, pasokan listrik di kedua dusun juga dilaporkan terputus total sejak banjir melanda. Kondisi ini semakin menyulitkan aktivitas warga dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Warga berharap adanya tindak lanjut berupa perbaikan jalan darat yang terputus akibat longsor, pemulihan jaringan listrik, serta pembangunan ulang jembatan gantung yang sebelumnya menjadi akses utama anak-anak menuju sekolah. Jembatan tersebut rusak parah akibat banjir yang membawa bongkahan kayu dalam jumlah besar.
Melalui peninjauan langsung ke lokasi terdampak, kegiatan kemanusiaan ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar warga sekaligus mempercepat perhatian dan penanganan lanjutan terhadap wilayah yang masih terisolir pascabencana.
(Red)





