masukkan script iklan disini
radarhukum.site, Dairi, (05/12/25) — Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Dairi menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang semakin parah dan berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat. Situasi ini bukan hanya menghambat aktivitas warga, tetapi juga melumpuhkan perputaran perekonomian daerah.
Ketua Pemuda Muhammadiyah yang juga Anggota DPRD Kabupaten Dairi, Syahdani Pardosi, S.H, menegaskan bahwa kondisi ini sudah masuk kategori darurat dan membutuhkan langkah konkret dari pemerintah.
" Kelangkaan BBM telah membuat masyarakat harus mengantre berjam-jam, bahkan ada yang tidur di SPBU demi mendapatkan BBM. Ini jelas tidak boleh terus dibiarkan. Aktivitas ekonomi masyarakat lumpuh, mobilitas terganggu, dan ketertiban lalu lintas ikut terdampak,” ujar Syahdani.
1. Mendesak Pemerintah Mengambil Kebijakan Cepat
Pemuda Muhammadiyah meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi untuk segera mengambil langkah kebijakan yang nyata dan terukur, bukan hanya memberikan penjelasan atau imbauan semata. Menurut Syahdani, kelangkaan ini telah mengganggu roda ekonomi daerah.
2. Kemacetan Lalu Lintas Akibat Antrean SPBU
Antrean panjang kendaraan di berbagai SPBU telah menyebabkan kemacetan lalu lintas yang mengganggu aktivitas masyarakat. Kondisi ini dikhawatirkan menimbulkan potensi kecelakaan serta memperlambat mobilitas barang dan jasa yang sangat dibutuhkan masyarakat.
3. Menindak Oknum Penimbun BBM
Pemuda Muhammadiyah juga mendesak aparat penegak hukum menindak tegas oknum-oknum yang mengambil keuntungan dari situasi darurat ini melalui praktik penimbunan. Bahkan, ditemukan adanya penjualan BBM di luar SPBU dengan harga yang melonjak hingga Rp40.000 per liter.
" Jika ada mafia BBM yang memanfaatkan situasi ini, mereka harus segera ditindak. Rakyat tidak boleh terus menjadi korban,” tegas Syahdani.
4. Kritik Terhadap Pemkab Dairi: Tidak Cukup Hanya Menyurati
Syahdani juga menilai langkah Pemkab Dairi yang hanya sebatas menyurati kementerian terkait dan Pertamina belum cukup untuk menangani situasi darurat ini.
" Tidak cukup hanya menyurati. Ini situasi darurat. Pemkab Dairi harus segera mem-follow up secara intensif, berkoordinasi langsung, dan memastikan persoalan ini cepat dituntaskan,” katanya.
5. Dairi Jadi Jalur Alternatif Dampak Bencana di Taput
Kelangkaan BBM semakin memperburuk situasi karena saat ini Kabupaten Dairi menjadi jalur alternatif menuju wilayah Tapanuli yang terdampak banjir dan longsor. Arus kendaraan meningkat secara signifikan, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Pemuda Muhammadiyah menegaskan bahwa pemerintah harus segera mengantisipasi kondisi ini agar kelangkaan tidak semakin parah dan tidak menimbulkan krisis baru di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat.
“Ini harus segera diantisipasi. Jangan sampai hal serupa terulang, terlebih menjelang Nataru dan tingginya arus transportasi di Dairi sebagai jalur alternatif,” tegas Syahdani.
Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Dairi menegaskan komitmennya untuk terus mengawal persoalan ini dan mengajak seluruh pihak bertindak cepat demi kepentingan masyarakat. (red)





