masukkan script iklan disini
Sebelas tahun perjalanan Partai Solidaritas Indonesia bukan sekadar hitungan umur sebuah organisasi politik, tetapi representasi dari konsistensi sebuah gerakan yang lahir dari keresahan anak muda terhadap praktik-praktik lama yang menghambat kualitas demokrasi. Sejak berdiri pada 16 November 2014, PSI hadir sebagai partai muda yang membawa semangat perubahan, menawarkan alternatif politik yang lebih segar, dan mengusung nilai-nilai antikorupsi, toleransi, serta keterbukaan.
Kata Ibrahim PSI hadir bukan untuk menjadi penonton, melainkan untuk menjadi korektor—bahkan, dalam banyak kesempatan, menjadi pendobrak yang mengingatkan bahwa politik harus kembali pada akal sehat, etika publik, dan keberanian bersuara.
Dalam perjalanan 11 tahun ini, PSI membuktikan bahwa ruang gagasan bukan tempat untuk bermimpi saja, melainkan ruang awal untuk memproduksi arah baru politik Indonesia. Di tangan anak-anak muda yang berani, PSI menemukan bentuknya sebagai wadah yang lebih progresif, modern, dan mampu membaca denyut zaman. Gagasan-gagasan itu tidak berhenti di meja diskusi; ia bergerak menjadi kerja nyata, advokasi kebijakan, dan keberanian mengambil posisi ketika banyak pihak memilih diam. Terangnya
Kini, PSI bukan hanya rumah bagi mereka yang ingin beridealisme, tetapi juga rumah bagi mereka yang siap bekerja, berkolaborasi, dan membawa energi baru ke ruang-ruang pengaruh. Di DPR, di lembaga daerah, di ekosistem kebijakan publik, hingga di percakapan politik nasional, suara anak muda yang diwakili PSI mulai terdengar lebih tegas dan matang.
Sebelas tahun PSI adalah penanda bahwa partai politik tidak harus menunggu tua untuk menjadi relevan. Dengan modal keberanian, integritas, dan kemampuan membaca masa depan, anak muda justru bisa menjadi motor perubahan yang lebih jernih dan objektif. PSI menunjukkan bahwa politik bisa dikelola dengan data, transparansi, dan ketegasan terhadap nilai-nilai meritokrasi. Ungkap Ibrahim
Memasuki usia 11 tahun, PSI telah melewati fase pembuktian. Yang tersisa kini adalah memperluas pengaruh, memperkuat gagasan, dan memastikan bahwa energi muda bertransformasi menjadi kekuatan politik yang produktif. Dengan karakter keberanian yang sudah menjadi ciri, PSI berada di jalur yang tepat untuk terus menjadi inspirasi bahwa idealisme tidak harus kalah oleh pragmatisme, dan bahwa anak muda berhak—bahkan wajib—mengambil peran dalam menentukan masa depan bangsa.
PSI hari ini bukan hanya cerita tentang sebelas tahun bertahan, tetapi sebelas tahun menghadirkan standar baru dalam politik kita. Dari ruang gagasan hingga ruang pengaruh, PSI menegaskan satu hal: perubahan tidak menunggu, ia digerakkan. Tutup Ibrahim Tokoh Muda Binjai (red. Oza H)







